Advertising

review www.do11warnet.blogspot.com on alexa.com

Friday, February 3, 2012

Ciri Morfologi Dan Nama Latin burung

Pelican (pelencanus conspiculates)
Ordo                : Palecanformes
Famili              : Palicanidae
Asal                 : Australia





CIRI MORFOLOGI
Burung undan atau pelikan adalah burung air yang memiliki kantung di bawah paruhnya, dan merupakan bagian dari keluarga burung Pelecanidae. Bersama burung pecuk, pecuk ular, gannet, angsa batu, dan cikalang, mereka membentuk ordo Pelecaniformes

Burung Pelikan ini berwarna putih atau sebagian besar putih. Sayap dan ekor sebagian berwarna hitam. Selama masa mengeram warna kulit yang sulah, paruh, kantung, tengorok, dan kaki menjadi lebih jelas. Burung pelikan mempunyai ciri ciri khusus yaitu antara lain paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan kantong makanan yang besar, yang bisa menggembung di sepanjang paruh. Kantong paruh ini dapat menyimpan makanan 3 kali lebih banyak dari perutnya . Setelah terkumpul, Pelikan kembali ke sarangnya untuk memberi makan bayi Pelikan.
 
Kantung tersebut digunakan untuk menampang ikan yang diperoleh. Beberapa burung pelikan berenang bersama-sama, memaksa ikan-ikan berkumpul. Kemudian masing-masing burung pelikan akan mengisi kantung makannya dengan banyak ikan. 

Perbedaan morfologi antara jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup sulit membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina. Meski demikian, jika diamati lebih sesama, dapat diketahui bahwa pelikan jantan memiliki ukurtan tubuh yang lebih kecil, dan paruh yang lebih panjang dibanding pelikan betina.

Undan terkecil adalah undan cokelat (Pelecanus occidentalis) dengan massa hanya 2,75 kg, panjang tubuh 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m. Pelikan terbesar saat ini adalah undan dalmasia (Pelecanus crispus) dengan massa 15 kg dan panjang 183 cm, dengan lebar bentangan sayap hingga 3,5 m. Undan australia memiliki paruh terpanjang di antara burung lainnya.

Pelikan adalah perenang yang baik, dengan kaki mereka yang pendek dan kuat serta jari-jari berselaput, untuk memudahkannya berenang di air


Kasuari Leher Kuning (Cassuarinus Bennti)
Ordo                : Artiodactyla
Famili              : Sudae
Asal                 : Asia Tenggara





CIRI MORFOLOGI
Kasuari Leher Kining atau dalam nama ilmiahnya Casuarius casuarius adalah salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung dewasa berukuran besar, dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarna kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.
Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karena diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak dapat terbang.
Populasi Kasuari Gelambir-ganda tersebar di hutan dataran rendah di Australia, pulau Irian dan pulau Seram di provinsi Maluku. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga Casuarius yang terdapat di benua Australia. Pakan burung Kasuari Gelambir-ganda terdiri dari aneka buah-buahan yang terjatuh di dasar hutan.
Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan.
Penangkapan liar dan hilangnya habitat hutan mengancam keberadaan spesies ini. Kasuari Gelambir-ganda dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List.


Bebet Rosella Timur (Platycrus Aximus Cecilae)
Ordo                : Psittaciformes
Famili              : Psittasidae
Asal                 : Australia






CIRI MORFOLOGI
Platycercus eximius, termasuk kakatua yang cerdas dengan warna paling menyolok. Endemik Australia dan Tasmania (kanan bawah). Nuri Bayan betina Ecletus roratus, tersebar luas di Sumba, Papua, Kepulauan Solomon dan Australia. Betina berwarna lebih menyolok dibandingkan jantan (tengah bawah). Macaw Hyacinth Anodorhynchus hyacinthinus, burung paruh bengkok terbesar di dunia, memiliki daerah sebaran terbatas di sekitar  hutan Amazon. Burung ini terancam punah karena degradasi habitat dan perburuan ilegal. Burung ini juga termasuk salah satu hewan peliharaan yang paling populer (kiri bawah).
Selain Indonesia dan Australia, burung paruh bengkok banyak ditemukan di Amerika Selatan, terutama di sekitar kawasan Amazonia yang berhutan tropis. Burung Macaw tersebar luas di daerah ini. Ukuran tubuhnya sangat besar. Macaw hiacynth, misalnya, sangat populer di dunia hiburan dan dikenal sebagai jenis burung paruh bengkok terbesar di dunia.
Burung paruh bengkok tergolong burung yang cerdas dan mudah dilatih. Selain dapat menirukan suara manusia, burung ini juga kerap tampil di panggung pusat hiburan seperti gelanggang samudera dan Taman burung untuk menunjukkan keahliannya menggunakan berbagai jenis alat dan permainan yang atraktif.


Rangkong (Anthra conceros Con Vexus)
Ordo                : Corctiformes
Famili              : Bucerotidae
Asal                 : Asia





Ciri Morfologi
Burung Enggang atau Burung Rangkong (bahasa Inggris: Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya “Buceros” merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti “tanduk sapi” dalam Bahasa Yunani.
Burung Enggang tergolong dalam kelompok Bucerotidae yang termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.
Ciri-ciri
Ketika waktunya mengeram, enggang betina bertelur sampai enam biji telur putih terkurung di dalam kurungan sarang, dibuat antara lain dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu bukaan kecil yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan burung enggang betina.
Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.

Morfologi Umum

Burung enggang, julang, burung tahun atau kangkareng merupakan sebutan lain dari burung rangkong (Hornbill) yang kita kenal di Indonesia.  Burung rangkong merupakan kelompok burung yang mudah dikenali karena memiliki ciri khas berupa paruh yang besar dengan struktur tambahan di bagian atasnya yang disebut balung (casque). Di Indonesia, ukuran tubuh rangkong berkisar antar 40 cm sampai 150 cm, dengan rangkong terberat mencapai 3.6 Kilogram.  Umumnya warna bulu di dominasi oleh warna hitam untuk bagian badan dan putih bagian ekor, sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup bervariasi. Ciri khas burung rangkong lainnya adalah suara dari kepakan sayap dan suara “calling”, contohnya untuk Rangkong Gading (Rhinoplax vigil) mempunyai suara “calling” seperti orang tertawa terbahak-bahak dan dapat terdengar dari jarak 3 Km. Karakter unik di atas dapat dipergunakan sebagai identifikasi di lapangan untuk setiap jenis burung rangkong.
  

Nuri Merah (Domicella-domicella)
Ordo                : Psittaciformes
Famili              : Psittasidae
Asal                 : Irian





Ciri Morfologi
Warna tubuh nuri jenis ini pada umumnya merah tua. Pada bagian leher terdapat “kalung” kuning. Bagian mahkota kepala berwarna hitam agak violet. Sayapnya hijau. Mata dan paruhnya merah oranye. Panjang tubuh antara 28—29 cm. Berat antara 200—250 g. Kasturi tengkuk-biru maluku serupa dengan nuri punggung-kuning (L. chlorocercus), tetapi dapat dibedakan dengan “kalung” warna kuningnya lebih sempit serta warna ungu pada bagian mahkota kepala belakangnya.
Penyebarannya meliputi daerah P. Seram. Dahulu pernah tercatat dijumpai juga di P. Ambon dan P. Buru.
b. Status populasi
Habitat nuri merah kepala biru maluku berapa hutan primer pada ketinggian 500—1.000 m dpl. Namun, dewasa ini habitat Lorius domicella sudah merambah sampai perkebunan pepaya dan pisang. Populasi nuri ini semakin terancam kepunahan akibat deforestasi dan penangkapan yang membabi buta. Pada tahun 1991, populasinya diperkirakan sekitar 20.000 ekor. Saat ini populasinya diperkirakan mengalami sedikit kenaikan.
Nuri ini masuk dalam daftar jenis burung yang dilindungi sejak tahun 1972 dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/i972 dan diperkuat dengan Lampiran Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999.

No comments:

Post a Comment

Your Comment